Langsung ke konten utama

TOILET PEREMPUAN

Agak sedikit aneh ketika masuk toilet perempuan tapi yang bersihin cleaning servicenya seorang cowok. Biasanya toilet umum ini ada di lokasi lokasi yang justru sering banget dikunjungi banyak orang. Misalnya stasiun, nah pernah suatu hari saya sedang merapihkan jilbab saya di toilet perempuan. Karena merasa ruangan adalah khusus perempuan saya bukalah jilbab saya sembari merapihkan rambut rambut. Tiba tiba ada seorang pria masuk, refleks saya bilang dong kok main masuk masuk aja. Trus dia bilang dia mau bersihin toilet. Lah ini kan toilet cewek, harusnya yang jadi petugas kebersihan cewek juga kan? langsung saya bilangin tuh paling gak ngetuk dulu kek, kalau ada cewek yang lagi ganti baju atau mungkin yang lain gimana coba? Trus si petugas cowok bilang dia hanya petugas biasa aja. Iya bener sih, ah begini ni.. Akhirnya setelah saya merapihkan jilbab saya pergi ke customer service di stasiun itu, saya mengisi form kritik dan malahan saya bilang langsung ke mbak mbak cs nya. Iya iya aja gitu jawabnya. Katanya mau diberesin nanti. Nanti....

****

Beberapa minggu kemudian saya turun di stasiun itu lagi, dan mampirlah saya ke toilet perempuan untuk sekedar mengecek karena iseng. Dan jeng jeng... ternyata adalah sama aja, yang ngebersihin udah ganti orang sih cuma tetep cowok. Ealah... kok begini banget ya ni stasiun. Prihatin.
Bukan apa apa tapi perempuan itu korban terbesar pelecehan. Pelecehan apapun mau seksual, verbal, maupun non verbal.
Ada yang menarik nih, selang beberapa lama saya bekerja di sebuah kantor di Jakarta. Lokasinya di sebuah gedung berpuluhan lantai yang dihuni oleh banyak perusahaan. Saya sangat senang sekali karena toiletnya super bersih, gak becek, dan secara reguler. Ditambah lagi mungkin karena orang orang yang make toilet tahu gimana makenya. Karena sumpah jika dibandingin dengan toilet di stasiun yang itu, dimana closetnya sama sama duduk tapi kenapa yang di stasiun banjir, becek, dan tisu basah di mana mana. Kembali di toilet kantor, yang paling asik lagi petugas kebersihannya perempuan... YEAY!!! mereka memang terorganisir oleh suatu badan perservisan yang adalah namanya.




Mungkin agak lebay, tapi inilah menurut saya toilet ideal. Petugasnya perempuan, bahkan ketika ada petugas kebersihan yang cowok pun mereka tidak berani masuk ke toilet wanita sembarangan. Mereka akan mengetuk dan memanggil nama si petugas perempuan. How a good manner right? Nah dimana masalhanya ketika kantor swasta bisa memanajamen toilet dengan benar sedangkan sebuah institusi badan usaha pemerintah gak bisa? Apa mereka mungkin kurang bagaimana cara memperlakukan orang dengan pantas?Entahlah. Ini mungkin sepele untuk sebagian orang, tapi bagi saya dan bagi negara dengan jumlah populasi wanita lebih besar merasa permasalahan toilet ini penting. Sepenting menjaga diri... 

Komentar

  1. kalau ke toilet jangan lupa bawa lipstik ya, lipstikan sekalian biar bibirnya cetar :*
    biar toiletnya selalu rapi, jangan wudhu disana.. wkwkwkkw ;DD

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pergi dan Dendam Beberapa hari yang lalu sekitar tanggal 19 sampai 25 Mei saya mendapat tugas liputan ke pulau paling barat Indonesia. Aceh dan Sumatera Utara menjadi tujuan selama seminggu ke depan.  Sebulan terakhir media diisi dengan headline mengenai terdamparnya imigran asal Bangladesh dan Myanmar di Indonesia dan negara sekitar. Saya pun tak sengaja mengunjungi sebuah penampungan pengungsi di daerah Aceh Tamiang. Tak banyak memang yang ditampung, bahkan daripada penampungan lain di Kuala Langsa maupun Lhoksukon, tempat ini bisa dibilang terbaik. 47 pengungsi menempati sebuah wisma SKB Karang Baru Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Sekitar 9 kamar tersedia untuk mereka termasuk makan, minum, dan kebutuhan lainnya. Petama kali datang saya langsung disambut dengan perdebatan kecil antara pria Bangla (sebutan untuk orang Bangladesh) dan pria Myanmar etnis Rohingya. Pria Bangla mengambil sabun batang yang diklaim sebagai milik pria Myanmar, seketika pertengkaran muncul. Pencuri

Ancaman Media Sosial sebagai Sumber Konflik Nasional

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa memilki komponen masyarakat yang beragam, baik dari suku, karakteristik, budaya, hingga agama. Keberagaman ini memberikan corak tersendiri, namun juga berpotensi melahirkan benturan atau konflik. Menurut Karl Marx, konflik terjadi akibat adanya perbedaan kelas, serta ketidakseimbangan dalam masyarakat. Indonesia dengan kemajemukannya memiliki potensi konflik yang besar, terlebih jika konflik yang timbul dalam masyarakat melibatkan dua kelompok yang berbeda. Menurut The Fund for Peace (FFP) pada tahun 2017, Indonesia merupakan negara rentan konflik dengan indeks angka 74,9. Sejarah konflik horizontal di Indonesia pun tak sekali muncul untuk menguji kemajemukan, dimulai dari konflik antar suku Dayak dan Madura di Sampit pada tahun 1996, kerusuhan di Sambas, konflik antar agama di Ambon, kerusuhan di Sampang, dan yang paling menyita perhatian adalah konflik antara sebagian masyarakat muslim dengan mantan gubernur DKI Jakarta Basu

Siapa yang Gak Mau Dibimbing Rhenald Kasali?

Buat kalian yang belum tahu apa RK Mentee  atau Rhenald Kasali Mentee wajib baca tulisan ini. Kenapa? Karena ini adalah program pelatihan yang sangat keren buat kalian lulusan perguruan tinggi dan masih muda. Menurut saya idealnya peserta potensial di sini adalah dibawah 25 tahun, atau boleh lah di atas 25 tahun asal belum mecicipi dunia kerja profesional. Lebih bagus lagi, program ini cocok untuk kalian yang masih galau mau ngapain seusai kuliah. Supaya kalian tidak hanya jadi generasi galau seperti saya sembilan tahun yang lalu. Seperti namanya  RK Mentee , program ini memang digagas oleh Rhenald Kasali , pendiri house of entrepreneurs   Rumah Perubahan di Bekasi. Beliau juga merupakan guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mentee berasal dari kata mentor, sama dengan trainee yang artinya adalah orang yang dilatih atau dimentoring.  RK Mentee  ini merupakan program pelatihan agar generasi muda mampu menjadi agen perubahan. Perubahan positif dari diri, kemudia