Langsung ke konten utama

Jenis- jenis Orang Gengges




Ada beberapa golongan orang yang menurut saya annoying banget. Bukan karena sifatnya yang jahat, tapi kepekaan sama lingkungan yang kadang kurang. I call it lack of senses :p
                                                                 ******
Pertama, orang yang pelitnya kebangetan. Apalagi kalau orang itu berjenis kelamin laki laki. Bukan pelit terhadap materi. Tapi pelit terhadap makanan. Waaaaaawwwww. Kalau dia minta makanan kita kasih aja kan, yaiyalah namanya juga temen, Tapi kadang pas dia punya makanan, kita bilang bagi dong... jawabnya sengak dan gak dibagi dooong! gimana gak kezeeelll. Tapi ujung ujungnya kita pasti bilang dan bersumpah, "LIAT AJA TAR KALAU GUE PUNYA MAKANAN KAGAK BAKAL GUE BAGI HAHAHA." Senyum iblis. Kenyataannya pasti heart will always take over the head. Tetep aja kita bagi. Kalau sampai kita gak bagi, kita sama dong sama orang gengges jenis pertama ini, ya ga? :p

Kedua, orangnya baik sebenarnya dan gak pelit juga. Tapi kadang kadang kalau liat makanan, entah punya sapa eh dia comot aja tanpa permisi atau minta ijin. Bahkan dalam jumlah yang banyak dan sampai habis. Ya kalo kita udah kenal karib mah woles, nah kalau gak kenal kan harusnya malu. Tapi justru orang ini santai aja kayak di pantai gak punya dosa. Dimana etika dan sopan santunnya?  Heran deh, tapi kita bisa apa? hanya bisa berdoa dalam hati, semoga ada orang yang tega ngasih nasihat ke orang jenis ini. Amin.

Ketiga, jenis orang yang tingkat kepekaan terhadap lingkungan rendah. Orang jenis ini kurang mengenal magic words. Tolong, terimakasih, dan maaf. Ketika jenis orang ini punya keperluan terhadap orang lain, dia akan cenderung langsung minta tanpa basa basi dan kadang bossy. Serius, justru kadang orang yang basa basi dulu buat minta tolong bakal lebih baik daripada yang dilakuin orang jenis ketiga ini. Bayangkan ketika orang sudah dewasa, sudah melewati masa sekolah yang bertahun tahun dengan materi pendidikan moral dan etika berkali-kali, masih saja tidak bisa mengimplementasikan tata krama ini. Ketika orang butuh bantuan bilanglah tolong, ketika sudah dibantu berterimakasihlah, dan ketika berbuat salah minta maaflah. Dunia akan lebih indah kalau semua orang menyadari dan mengimplementasi hal hal yang dianggap remeh temeh tapi penting ini. 

Komentar

  1. Bikin yang versi gak genggesnya dong barr trus tulis:
    diaz: baik hati, tidak sombong, mirip ariana grande :3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pergi dan Dendam Beberapa hari yang lalu sekitar tanggal 19 sampai 25 Mei saya mendapat tugas liputan ke pulau paling barat Indonesia. Aceh dan Sumatera Utara menjadi tujuan selama seminggu ke depan.  Sebulan terakhir media diisi dengan headline mengenai terdamparnya imigran asal Bangladesh dan Myanmar di Indonesia dan negara sekitar. Saya pun tak sengaja mengunjungi sebuah penampungan pengungsi di daerah Aceh Tamiang. Tak banyak memang yang ditampung, bahkan daripada penampungan lain di Kuala Langsa maupun Lhoksukon, tempat ini bisa dibilang terbaik. 47 pengungsi menempati sebuah wisma SKB Karang Baru Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Sekitar 9 kamar tersedia untuk mereka termasuk makan, minum, dan kebutuhan lainnya. Petama kali datang saya langsung disambut dengan perdebatan kecil antara pria Bangla (sebutan untuk orang Bangladesh) dan pria Myanmar etnis Rohingya. Pria Bangla mengambil sabun batang yang diklaim sebagai milik pria Myanmar, seketika pertengkaran muncul. Pencuri

Ancaman Media Sosial sebagai Sumber Konflik Nasional

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa memilki komponen masyarakat yang beragam, baik dari suku, karakteristik, budaya, hingga agama. Keberagaman ini memberikan corak tersendiri, namun juga berpotensi melahirkan benturan atau konflik. Menurut Karl Marx, konflik terjadi akibat adanya perbedaan kelas, serta ketidakseimbangan dalam masyarakat. Indonesia dengan kemajemukannya memiliki potensi konflik yang besar, terlebih jika konflik yang timbul dalam masyarakat melibatkan dua kelompok yang berbeda. Menurut The Fund for Peace (FFP) pada tahun 2017, Indonesia merupakan negara rentan konflik dengan indeks angka 74,9. Sejarah konflik horizontal di Indonesia pun tak sekali muncul untuk menguji kemajemukan, dimulai dari konflik antar suku Dayak dan Madura di Sampit pada tahun 1996, kerusuhan di Sambas, konflik antar agama di Ambon, kerusuhan di Sampang, dan yang paling menyita perhatian adalah konflik antara sebagian masyarakat muslim dengan mantan gubernur DKI Jakarta Basu

Siapa yang Gak Mau Dibimbing Rhenald Kasali?

Buat kalian yang belum tahu apa RK Mentee  atau Rhenald Kasali Mentee wajib baca tulisan ini. Kenapa? Karena ini adalah program pelatihan yang sangat keren buat kalian lulusan perguruan tinggi dan masih muda. Menurut saya idealnya peserta potensial di sini adalah dibawah 25 tahun, atau boleh lah di atas 25 tahun asal belum mecicipi dunia kerja profesional. Lebih bagus lagi, program ini cocok untuk kalian yang masih galau mau ngapain seusai kuliah. Supaya kalian tidak hanya jadi generasi galau seperti saya sembilan tahun yang lalu. Seperti namanya  RK Mentee , program ini memang digagas oleh Rhenald Kasali , pendiri house of entrepreneurs   Rumah Perubahan di Bekasi. Beliau juga merupakan guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mentee berasal dari kata mentor, sama dengan trainee yang artinya adalah orang yang dilatih atau dimentoring.  RK Mentee  ini merupakan program pelatihan agar generasi muda mampu menjadi agen perubahan. Perubahan positif dari diri, kemudia